Lupakan yang Lalu

Pikirkan yang Sekarang

Lupakan

Lupakan yang Lalu karya Abd. Aziz Ahmad, 2012

Kata mutiara di atas terbaca: “Lupakan perbuatan Anda yang sudah lalu dan taruhlah di dada apa yang akan dilakukan sekarang”.

Data karya:

Karya ini dibuat di Makassar Sulsel Indonesia pada tanggal, 13 Oktober 2012. Ukuran: 29,5 x 42 cm. Media: Tinta Cina di atas kertas. Koleksi: Pribadi.

Seni Lukis Fantastik Aziz Ahmad

Seni Lukis Fantastik Aziz Ahmad

Seekor kuda kurus mendongak dan menghadap ke arah kanan dalam posisi berdiri diam, di punggung seekor burung berdiri tegak, sementara di bidang tafril bagian kanan dua ekor burung memandang ke arah kuda tersebut, yang memiliki postur tubuh lebih besar mengepakkan sayapnya, sedangkan burung yang lebih kerdil merunduk sambil membelalakkan matanya tegak di pinggir benda anyaman yang diberi ornamen, dua ekor burung lain berada di belakang kuda, yang lebih besar terdiam dalam kegelapan, sedangkan yang lainnya berdiri tenang sejajar dengan kaki belakang kuda pada sebuah benda melingkar. Dari sini ada bidang meliuk bersilangan, di atasnya dua ekor burung kecil berhadapan, bidang-bidang ini terpiuh ke latar belakang dan bertemu dengan bidang melingkar lain, di sebelah atasnya terangkai aksara Arab yang ditata dalam konstruksi garis lengkung dan tajam mengarah ke atas. Rangkaian ayat itu tampak dari arah kiri bagian belakang mengambil ruang berjajar ke arah depan bidang kanan lukisan.

Abdul Aziz Ahmad, membuat lukisan hitam putih ini dengan terampil, langsung di atas kertas dengan medium tinta. Kombinasi garis-garis arsir yang dibuatnya menciptakan efek gelap terang dramatis, menghadirkan suatu suasana asing dan ruang yang metaforis. Fugur-figur hewan dalam keragaman aksinya dipadukan dengan rangkaian aksara Arab dalam kesatuan yang kompak. Suatu ekspresi keliaran fantasi dan kecekatan teknik artistik yang cemerlang.

Berhadapan dengan karya seni lukis demikian, pemirsa diberi peluang menafsirkan makna lukisan itu secara bebas, meskipun kaidah estetik naturalistik tidak relevan lagi dipakai sebagai kriteria penilaian. Hukum-hukum optik, seperti perspektif, anatomi, proporsi, kaidah baku penulisan aksara, kesesuaian obyek dengan realitas alami dengan sengaja diingkari oleh pelukis, karena pada dasarnya Aziz Ahmad lebih bergairah mengungkapkan penghayatan pengalaman kehidupan spiritualnya dari pada mengimitasi fenomena alam. Dengan demikian seorang pemirsa akan menyadari bahwa lukisan-lukisan yang digelar dalam ruang pameran ini, tampil sebagai ungkapan simbolik, di sana tersirat harapan-harapan psikologis, ada yang bernama kegelisahan, ketenteraman, kepasrahan, kecintaan terhadap tradisi, agama, kecemasan, semangat, ketegangan, ketegaran, dan apa saja yang dapat divisualkan dengan signifikan. Jadi kehadiran figur-figur satwa seperti kuda, burung, ular, cecak, buaya, elang dan lain-lain itu tidak dimaksudkan untuk meniru rupanya semata, teapi lebih mementingkan kualitas simbolik atau signifikansi alegorisnya dalam bahasa rupa.

Lukisan-lukisan Aziz Ahmad sesungguhnya sangat kuat kecendrungan fantastiknya, secara teoritik jenis seni lukis seperti ini dikategorikan sebagai aliran surealis. Ketika seorang pelukis dengan mengekspresikan kehidupan dunia bawah sadarnya, ketika lukisan dibuat secara otomatis dan improvisatif, ketika seniman sudah jenuh dengan segala macam konvensi yang mengekang kebebasan kreatif. Namun, tampaknya visualisasi bentuk dan keliaran fantasi Aziz, akan lebih bermakna bila ia lebih selektif memilih dan memperkaya perbendaharaan subject matter gagasannya yang liar, terasing, dan misterius. Dengan begitu niscaya estetika dan nilai ekspresi karya-karyanya akan lebih terjaga dan mengundang simpati.

 

Sem C.Bangun

Pengamat Seni Rupa tinggal di Jakarta

Bersegeralah

Jangan Suka Menunda Pekerjaan

LXIII6Nov12

Bersegeralah karya: Abd. Aziz Ahmad, 2012

Kata mutiara di atas mengingatkan kita agar jangan menunda suatu pekerjaan yang kalau memang sudah bisa dikerjakan saat ini. Karena menunda pekerjaan akan ada lagi pekerjaan baru yang perlu ditangani, akhirnya bertambah dan menumpuk pekerjaan yang terkadang membuat pikiran menjadi ruwet untuk mengatasinya. Pesan moral yang terkandung dari kata mutiara di atas bahwa “apa yang bisa dikerjakan saat ini jangan ditunda sampai nanti atau sampai besok. “Do not wait until tomorrow what you can do today“.

Data karya:

Karya dibuat di Makassar Sulawesi Selatan Indonesia, tanggal 6 November 2012, bertepatan dengan tanggal 21 Zulhijjah 1433 H.  Ukuran: 21 x 29,5 cm.  Media: Tinta Cina di atas kertas. Koleksi: Pribadi.

Semangat Hidup

Perlu Gairah Hidup

LVIII23Ok12

Semangat Hidup karya: Abd. Aziz Ahmad, 2012

Karya dari Warren Buffett di atas terbaca: Tanpa gairah Anda tidak punya energi, tanpa energi Anda tidak punya apa-apa. dengan demikian dalam hidup ini kita hendaknya menghadapi setiap permasalahan dengan penuh semangat.

Data karya:

Karya dibuat di Makassar tanggal 23 Oktober 2012. Ukuran: 21 x 29,5 cm. Media: Tinta Cina di atas kertas. Koleksi: Pribadi.

Hidup Bahagia

Hidup Tenteram dan Bahagia

File0442

Hidup Bahagia karya Abd. Aziz Ahmad, 2012

Kata mutiara di atas terbaca: Hiduplah dengan cara yang baik jangan merugikan orang lain, hidupmu tentu akan tenteram dan bahagia. Dalam kehidupan yang jelas sementara ini, kita seharusnya  berjalan di atas rel kebenaran baik ditinjau dari sisi agama maupun di sisi peraturan perundang undangan agar hati menjadi tenang dan tenteram. Dengan hati yang tenang tenteram dapat mendatangkan kebahagiaan.

Data karya:

Dibuat di Makassar Sulsel, tanggal 5 November 2012. Ukuran: 21 x 29,5 cm. Media: Tinta Cina di atas kertas. Koleksi: Pribadi.