Berkah

Aksara Lontara BA adalah Barakka (Bekah)

12 Sept 2015

Lontara BA karya Abd. Aziz Ahmad, 2015

Kaligrafi Islam di atas diambil dari ayat suci Alquranul Karim Surah Al Mu’minuun: 29 terjemahnya sebagai berikut: Dan berdoalah: Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkati, dan Engkau adalah sebaik-baik Yang memberi tempat.

Data karya:

Dibuat di Makassar Sulsel, 12 September 2015/ 28 Zulqaidah 1436 H. Ukuran 21 x 29,7 cm. Media: Tinta Cina di atas kertas. Koleksi: Pribadi.

Dermawan

Penafsiran aksara Lontara MA (Malabo)

Malabo

Aksara Lontara MA karya Abd. Aziz Ahmad, 2015

Malabo dalam Bahasa Bugis berarti dermawan. Orang yang dermawan adalah orang yang mengeluarkan harta bendanya untuk membantu orang miskin secara ikhlas,  tanpa mengharap imbalan. Mereka tidak mengharap balasan apa-apa atas pemberiannya selain mengharap ridho Allah SWT. Dalam kaligrafi di atas diiringi pula sebuah ayat suci alquran yang artinya: “Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya” (QS. Saba’: 39).

Data karya:

Karya dibuat di Makassar Sulsel Indonesia tanggal, 6 September 2015 bertepatan tanggal 22 Zulqaidah 1436 H. Ukuran: 21 x 29,7 cm. Media: Tinta Cina di atas kertas. Koleksi: Pribadi.

Lontara LA

Kejujuran

Aksara Lontara LA karya Abd. Aziz Ahmad, 2015

Aksara Lontara LA karya Abd. Aziz Ahmad, 2015

Aksara Lontara di atas diambil dari salah satu huruf  yaitu LA.  Huruf LA adalah huruf ke 19 dalam urutan aksara Lontara (Bugis). La diartikan sebagai Lempu (jujur). Di samping itu tertera pula sebuah mutiara kata (galigo Bugis) berbunyi: “Duami kuala sappo unganna panasae belo kanukue” yang berarti: hanya dua yang kejadikan teman atau sahabat yaitu bunga nangka disebut lempu dan belo kanukue (kuteks atau pewarna kuku), maka dipilih pesan pertama yaitu lempu atau kejujuran. Dalam setiap perkataan dan tindakan hendaknya kita berlaku jujur.

Data karya:

Dibuat di Makassar Sulsel Indonesia, 30 Agustus 2015/ 15 Zulqaidah 1436 H. Ukuran: 21 x 29,7 cm. Media: Tinta Cina di atas kertas. Koleksi: Pribadi.

Maha Mengetahui

Allah Maha Mengetahui

Makassar

Lontara CA karya Abd. Aziz Ahmad, 2015

Kaligrafi di atas terdiri dari tiga aksara yaitu aksara; Arab, Lontara dan aksara Latin. Di dalamnya terdapat ayat suci alquran Surah Al-Baqarah: 32.  Terjemahnya: “Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Bijaksana“. Huruf CA dalam kaligrafi di atas menunjukkan huruf ke 13 dari urutan aksara Lontara (Bugis). CA berarti caradde atau cendekia.

Data karya:

Dibuat di Makassar tanggal 1 September 2015/ 17 Zulqaidah 1436H. Ukuran: 21 x 29,7 cm. Media: Tinta Cina di atas kertas. Koleksi: Pribadi.

Lontara Huruf SA

Aksara Lontara Huruf ‘SA’

Makassar

Aksara Lontara SA karya Abd. Aziz Ahmad, 2015

Bentuk aksara Lontara, menurut budayawan Prof. Mattulada, berasal dari “sulapa eppa wala suji”. Wala berarti “pemisah/pagar/penjaga”, dan suji yang berarti “putri”. Wala suji adalah sejenis pagar bambu dalam acara ritual yang berbentuk belah ketupat. Sulapa eppa, berarti “empat sisi”, merupakan bentuk mistik kepercayaan Bugis-Makassar klasik yang menyimbolkan susunan semesta, yakni api-air-angin-tanah. Maka dari itu, bentuk aksara Lontara sendiri berbentuk segi empat (belah ketupat). Hal ini didasari pemahaman filosofis kultural masyarakat Makassar bahwa kejadian manusia berasal dari empat unsur, yaitu butta (tanah), pepek (api), jeknek (air), dan (anging) angin. http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/988/lontaraq-dan-aksara-lontara. Aksara Lontara di atas terbaca “SA” diartikan sebagai seuwa, dimaksudkan adalah Allah Yang Maha Esa.

Data karya:

Dibuat di Makassar, 25 Agustus 2015/ 10 Zulqaidah 1436 H. Ukuran: 21 x 29 cm. Media: Tinta Cina di atas kertas. Koleksi: Pribadi.