Aksara Lontara Huruf ‘SA’
Aksara Lontara SA karya Abd. Aziz Ahmad, 2015
Bentuk aksara Lontara, menurut budayawan Prof. Mattulada, berasal dari “sulapa eppa wala suji”. Wala berarti “pemisah/pagar/penjaga”, dan suji yang berarti “putri”. Wala suji adalah sejenis pagar bambu dalam acara ritual yang berbentuk belah ketupat. Sulapa eppa, berarti “empat sisi”, merupakan bentuk mistik kepercayaan Bugis-Makassar klasik yang menyimbolkan susunan semesta, yakni api-air-angin-tanah. Maka dari itu, bentuk aksara Lontara sendiri berbentuk segi empat (belah ketupat). Hal ini didasari pemahaman filosofis kultural masyarakat Makassar bahwa kejadian manusia berasal dari empat unsur, yaitu butta (tanah), pepek (api), jeknek (air), dan (anging) angin. http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/988/lontaraq-dan-aksara-lontara. Aksara Lontara di atas terbaca “SA” diartikan sebagai seuwa, dimaksudkan adalah Allah Yang Maha Esa.
Data karya:
Dibuat di Makassar, 25 Agustus 2015/ 10 Zulqaidah 1436 H. Ukuran: 21 x 29 cm. Media: Tinta Cina di atas kertas. Koleksi: Pribadi.